Rabu, 17 September 2014

sintaksis

Nama   : eva dwi saslita
Kelas   : 5B
Tugas   : sintaksis

FRASE ENDOSENTRIK
A.    Frase Endosentrik yang Koordinatif  yaitu frase yang terdiri dari unsur-unsur yang setara. Frase ini dapat dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.
Contaoh:
1.      Berat beban dapat, dihubungkan dengan kata penghubung dan (berat dan badan)
2. Teridentifikasi terlibat, dapat dihubungkan dengan kata penghubung  atau (Teridentifikasi atau terlibat)
3. Mengungkapkan kemudian, dapat dihubungkan dengan kata penghubung  dan (Mengungkapkan dan kemudian )
4.      Energi air, dapat dihubungkan dengan kata penghubung dan (Energi dan air )
5.   Oknum anggota, dapat dihubungkan dengan kata penghubung dan (Oknum dan anggota )
6.      Suami istri, dapat dihubungkan dengan kata penghubung dan,atau.

B.     Frase Endosentrik yang Atributif frase yang terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Frase ini tidak dapat dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.
Contoh:
1.      Padang bulu
2.      Kode etik
3.      Bank muamalat
4.      Bank syariah
5.      Hakim agung
6.      Bank Indonesia
7.      Sampai saat ini
8.      Badan keamanan
9.      Pasar properti
10.  Banyak sekali

C.     Frase Endosentrik yang apositif unsure-unsurnya tidak dapat dihubungkan dengan kata penghunung dan atau atau, serta didalamnya terdapar sebagai inti dan tambahan.
1.      Dubai sebagai kota keuangan syariah
2.      Generasi tunanetra pemimpin Indonesia masa depan
3.      Grup band asal bali, supermen is dead (sid) merupakan salah satu band yang menggunakan lirilk berbahasa asing dalam lagu-lagunya.
4.      Kini cerline dion hadir kembali
5.      Penulis buku hanum rais pernah mengalami hal kurang menyenangkan.
6.      Aktor ario bayu kian berada dipuncak.

FRASE EKSOSENTRIK
A.    Frase eksosentrik direktif adalah frase yang komponen pertamanya berupa preposisi, seperti di, ke, dari dan komponen keduanya yang berkategori nomina.
Contoh:
1.      Di dunia
2.      Kelayar kaca
3.      Di luar
4.      Di titik
5.      Di daerah

B.     Frase eksosentrik nondirektif adalah frase yang komponen utamanya berupa partikel, seperti si, sang, yang, para dan kaum serta komponen keduanya berkategori nomina, ajektiva dan verba.
Contoh:
1.      Yang menggunakan
2.      Yang menganggap
3.      Yang baik
4.      Yang melakukan
5.      Yang tinggal.



 PENGERTIAN DAN CIRI SPOK

PENGERTIAN
1.    Subjek Subjek adalah bagian klausa yang menandai apa yang dikatakan oleh pembaca.
2.   Predikat Predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicaraan tentang subjek
3.    Objek Objek adalah hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan.
4.       Pelengkap Pelengkap adalah unsur kalimat yang melengkapi predikat verba.
5.    Keterangan Keterangan adalah kata atau kelompok kata yang menerngkan (menentukan) kata atau bagian kalimat yang lain.

 CIRI-CIRI
1.       Subjek
1)      Jawaban apa atau siapa
2)      Didahului kata bahwa
3)      Berupa kata atau frasa benda
4)      Disertai dengan kata ini atau itu
5)      Disertai pewatas yang
6)      Kata sifat didahului kata si atau sang
7)     Tidak didahului preposisi
8)    Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak , tetapi dapat dengan kata bukan
2.       Predikat
1)      Jawaban mengapa, bagaimana
2)      Dapat diingkarkan dengan kata tidak
3)      Dapat didahului keterangan aspek (akan, sedang, selalu)
4)      Dapat didahului keterangan modalitas (sebaiknya, seharusnya, mesti)
5)      Tidak didahului kata yang
6)      Didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni)
7)      Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, sifat atau bilangan
3.       Objek
1)      Berupa kata beda
2)      Tidak didahului kata depan
3)      Mengikuti secara langsung di belakang predikat transitif
4)      Dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu dipasifkan
4.       Keterangan
1)  Bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan kalimat kurang jelas dan tidak lengkap tidak terikat posisi
2)     Dapat berupa
3)    tempat (waktu, tempat, tujuan, sebab, akibat, syarat, cara, dan pengganti nomina
5.       Pelengkap
1)      Di belakang predikat
2)    Tidak didahului preposi

Minggu, 07 September 2014

NAMA            : EVA DWI SASLITA
SEMESTER    : 5B
TUGAS           : ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA

A.    ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI BUNGKUS MAKANAN
a.       kesalahan pelafalan karena perubahan fonem vokal dan konsonan
1.      Kesalahan Pelafalan Pada Vokal i



2. Kesalahan Pelafalan Pada Konsonan K


 3. Kesalahan Pelafalan Pada konsonan L



4.  Kesalahan Pelafalan Pada Vokal S


5.  Kesalahan Pelafalan Pada Vokal O


6.  Kesalahan Pelafalan Pada konsonan P


7.  Kesalahan Pelafalan Pada konsonan R


8.  Kesalahan Pelafalan Pada konsonan S 


9.  Kesalahan Pelafalan Pada konsonan T


10.  Kesalahan Pelafalan Pada Vokal U


11. Kesalahan Pelafalan Pada Konsonan X

12.  Kesalahan Pelafalan Pada Konsonan Z


13.  Kesalahan Pelafalan Pada Vokal A


14.  Kesalahan Pelafalan Pada Konsonan D


15.  Kesalahan Pelafalan Pada Vokal 


16.  Kesalahan Pelafalan Pada Konsonan F


17.  Kesalahan Pelafalan Pada Konsonan H


A.    ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN MORFOLOGI MAJALAH KARTINI
a.       Penghilangan prefiks meng-
1)      Lalu ngunjungi makam ayah dan rumah keluarga yang lebih baik. Hal 20
(Lalu mengunjungi makam ayah dan rumah keluarga yang lebih baik)

b.      Penghilangan prefik ber-
                    
1). Yang penting bicaranya nyambung
(yang penting berbicaranya nyambung)

c.        Penyingkatan morfmem-, men-, menge-, menye-, dan menge-

1). Setiap bulan saya nungguin
(Setiap bulan saya menunggu)


B.     ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SINTAKSIS PADA KORAN REPUBLIKA
a.       Kesalahan dalam bidang frasa
1.      Adanya Pengaruh Bahasa Daerah
Di indonesia cederung bahasa daerah merupakan B1, sedangkan bahasa Indonesia merupakan B2. Oleh karena itu hamper setiap tataran linguistik, pengaruh bahasa daerah dapat dijumpai dalam pemakaian bahasa indonesia.
1)      Mending kita yang nyari sendiri. Hal 9
( mending kita cari sendiri )
2)      Dari sudur pandang Indonesia, penjelasan yang diberikan dewan bahasa kuala lumpur tentusaja ada benarnya walau banyak yang ngawur dan asbun. Hal 6
(Dari sudur pandang Indonesia, penjelasan yang diberikan dewan bahasa kuala lumpur tentusaja ada benarnya walau banyak yang sembarangan  dan asbun )
3)      Jangan hubungan konflik, kalau hubungan konflik yah kayak gini terus, ujar dia dibalai kota jakarta. Hal 1
( Jangan hubungan konflik, kalau hubungan konflik seperti ini  terus, ujar dia dibalai kota jakarta.)
4)      Mereka minta saya lepas jilbab, ya tentu saya nggak mau, ujar hanum. Hal 32
( Mereka minta saya lepas jilbab, ya tentu saya tidak mau, ujar hanum).
5)      Lagi ngapain lus? Kok ngumpet? Hal 29
(Lagi ngapain lus? Kok sembunyi?)

2.      Penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir
1). Justru sangat bersemangat dan optimis bisa memberikan kekalahan pertama bagi sang pemuncak klasemen. Hal 11
( Justru sangat bersemangat dan optimis bisa memberikan kekalahan pertama bagi  pemuncak klasemen )
3.      Susunan kata yang tidak tepat
1). Gelandang berusia 28 tahun itu juga mendukung segala langkah yang akan diambil yaya. Hal 12
(Gelandang berusia 28 tahun itu mendukung segala langkah yang akan diambil yaya).